
Siswa siswi Mts NU Salam Nguri uri Kebudayaan Jawa melalui Permainan Tradisional
Seiring
dengan perkembangan jaman yang semakin modern, maka kini semakin banyak pula
permainan-permainan yang sangat canggih dan didukung dengan teknologi tinggi,
dan biasanya permainan-permainan ini ditujukan bagi anak-anak. Maka tak
heran jika anak-anak sekarang tidak mengenal beragam permainan tradisional yang
ada di Negara kita yang kaya akan seni dan budayanya. Berbeda ketika beberapa
tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, ketika kita masih kecil mungkin kita
lebih mengenal permainan-permainan tradisional seperti enggrang, bakiak,
congklak, kelereng, engklek, dan lain-lain.
Permasalahannya adalah, bukan kita tidak ingin menerima kemajuan
teknologi yang terjadi saat ini. Namun perlu kita menyadari bahwa, kemauan
teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita namun juga
membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup
mengkhawatirkan bagi kita, terutama bagi anak-anak yang sedang mengalami fase
perkembangan.
Apalagi di masa Pandemi Covid 19 saat ini. Banyak anak-anak sekolah yang harus melaksanakan pembelajaran secara daring mengguakan Hp untuk mencegah penularan covid 19. dengan adanya hal ini memungkikan anak-anak lebih banyak intensitasnya untuk memegang Hp. Tak jarang anak-anak usia sekolah ini tuk para anak-anak Saat ini berbagai macam permainan modern telah mudah kita
dapatkan, baik secara online ataupun offline dan sangat mudah untuk diakses
oleh anak-anak, dan tidak sedikit orang tua yang membiarkannya bahkan ada pula
orang tua yang menfasilitasi di rumah, dengan alasan sebagai hiburan anak
ketika anak-anak berada di rumah. Selain disediakan di rumah, banyak juga
orang-orang yang membuka usaha game seperti playstation, game online, dan
lain-lain.
Apabila
hal ini berjalan tanpa adanya pengawasan dari orang tua tentu cukup berbahaya
bagi perkembangan anak. Karena dengan permainan-permainan modern secara tidak
sadar kita menjerumuskan anak ke hal yang bisa berdampak negatif. Seperti
misalnya anak sulit untuk bersosialiasi, karena anak hanya selalu beriteraksi
dengan permainan modern, dimana permainan-permainan modern saat ini biasanya
hanya dilakukan sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Selain itu
pula anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata, ketika anak-anak yang sudah
kecanduan tehadap game maka cendrung anak akan pasif dalam kehidupan nyata,
lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan
teman-temannya.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlunya kita untuk
melestarikan kembali permaian-permaian tradisional, yang hampir ditinggalkan
oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak. Indonesia
sebagai Negara yang kaya akan warisan budaya dari bebagai penjuru daerah, ini
adalah merupakan potensi lokal yang patut kita lestarikan, dan salah satunya
adalah permainan tradisional. Biasanya setiap daerah memiliki
permaian-permainan tradasional masing-masing. Jika kita bandingkan permaian
modern dengan permainan tradisional, tentunya akan lebih banyak manfaatnya
permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern.
Beberapa
manfaat permaian tradisional :
·
Melatih interaksi sosial anak, dengan
melalui permainan tradisional anak akan belajar berinteraksi sosial dengan
teman-temannya, hal ini tentunya sangat baik bagi perkembangan anak.
·
Melatih anak untuk belajar kerjasama,
dengan melalu permainan tradisional juga bisa memberikan anak untuk belajar
kerjasama dengan teman-temannya.
·
Melatih anak untuk menjadi kreatif,
permainan tradisional adalah permaina yang tidak memiliki peraturan secara
tertulis, dan biasanya peraturan permainan akan disepakati oleh semua anggota,
sehingga dalam hal ini tentu perlu kreatifitas anak untuk melakukan permainan
agar menjadi menarik.
·
Melatih emosi anak, hampir setiap
permainan tradisional dilakukan secara kelompok, sehingga dalam hal ini dapat
membangun emosi anak timbul toleransi, empati terhadap orang lain, sikap
sportif, dll.